Jul 25, 2010

KEMANA PERGI SUBSIDI KAMI?

KEMANA PERGI SUBSIDI KAMI?


kalian rampas subsidi kami, entah ke mana dibawa lari
kalian beritahu, wang mesti dicatu, kita menuju maju...
kalian kata: jika tidak, semua menderita, habis harta negara...
kalian berbahasa: bukan barang naik harga, cuma subsidi turun sahaja...

kami orang desa, mungkin tidak pandai kira berjuta-juta...
kami orang kecil kota, mungkin tiada sedemikian harta...
jika kalian tipu sebegitu, biasanya kami diam selalu...
tapi dapatkah kami dibohongi, tentang suapan saban hari?

apalah yang dapat diberitahu anak ke sekolah?
papa semakin parah? wang semakin lelah?
jika semalam berlauk, hari cuma berkuah...
kerana kerajaan kita sedang susah?
maka subsidi kita terpaksa diserah...
jika semalam kau makan sepinggan, hari ini saparuh
kerana barang makin angkuh, wang papa makin rapuh...
apa yang dapat dibisik pada anak berkopiah ke madrasah?
makananmu sayang, sebahagiannya sudah hilang...
jika mereka bertanya siapa yang bawa lari
kepada siapa patut kami tuding jari?
janganlah nanti mereka membenci pertiwi...
akibat pencuri harta bumi rakyat marhaen ini..
atau kami jadi insan curang...
kami beritahu; cuma subsidi sahaja yang kurang?
tiada apa yang hilang, nanti akan datang wang melayang...

dengar sini wahai yang tidak memijak bumi!
pernahkah kalian mengintipi kehidupan kami...
pernahkah kalian ngerti makna derita dan susah hati...
kami yang semput bagai melukut di kota kedekut
kami yang bekerja hingga senja di desa yang makin terseksa
bertarung nyawa dan masa, menghitung setiap belanja

pernahkah kau merasa?
rumah bocor yang lanjut usia...
baju dan kasut anak yang koyak
tinggal dalam rumah yang berasak-asak
siang kami sebak, malam kami sesak...

sedangkan kalian manusia angkasa...
istana permata dibina, kereta berjuta dirasa...
elaun di serata, dari isteri sehingga seluruh keluarga...
hidangan istimewa, konon meraya kemakmuran negara...

tapi kami masih di sini..di teratak ini...
dengan lauk semalam..
dengan hidangan yang tidak bertalam...
dengan rumah yang suram...
dengan wang yang hampir padam...

tiada istana lawa...tiada kereta berharga...
tiada layanan diraja..tiada baju bergaya
tiada kediaman menteri...tiada hidangan vip...
tiada persen di sana-sini...tiada bahagian anak dan bini...

tiba-tiba kalian kata: kamilah beban negara...
aduhai celaka bahasa yang kalian guna...
kalian yang belasah, kami yang bersalah...
kalian buat untung, hutang kami tanggung...
kalian mewah melimpah, kami susah parah
kalian hilangkan wang, poket kami yang terbang...
kalian bina istana, rumah kami jadi mangsa...
kalian makan isi, kami dijadikan abdi...

lantas, kalian rampas lagi subsidi...
ke mana wang itu pergi nanti?
jika kalian berhati suci, wajib mengganti buat kami...
jika tidak pun buat gula konon merbahaya
mengapa tidak beras diturun harga?
jika tidak untuk minyak kereta...
mengapa tambang tidak potong sahaja...
tapi entah berapa kali janji...
konon: nanti kami ganti, kami ganti, kami ganti...
hari demi hari, ceritanya pun tidak berbunyi lagi...
kami terus termanggu di sini...
kalian juga yang nikmati...
kami hanya menggigit jari...

kembalikanlah kepada kami harta negara...
jangan hanya kalian sahaja yang merasa...

"Dr Mohd Asri Zainul Abidin"



Jul 24, 2010

seNyUm sAnhai

Temubual seorang pemuda dengan pakcik gembala kambing biri-biri.

Pemuda : Baguslah ternakan biri-biri pakcik. Boleh saya tanya beberapa soalan tak?
Pakcik : Boleh aje...
Pemuda : Berapa jauh biri-biri ni berjalan setiap hari?
Pakcik : Yang mana, yang putih atau yang hitam?
Pemuda : Yang putih.
Pakcik : Kalau yang putih berjalan lebih kurang enam kilometer setiap hari.
Pemuda : Yang hitam?
Pakcik : Yang hitam pun sama...
Pemuda : Berapa banyak plak rumput biri-biri ni makan setiap hari?
Pakcik : Yang mana, yang putih atau yang hitam?
Pemuda : Yang putih?
Pakcik : Ah, yang putih makan lebih kurang empat kilo rumput setiap hari.
Pemuda : Dan yang hitam?
Pakcik : Yang hitam pun sama...
Pemuda : Berapa banyak bulu yang mereka hasilkan setiap tahun?
Pakcik : Yang mana, yang putih atau yang hitam?
Pemuda : Yang putih?
Pakcik : Aaa...yang putih menghasilkan sekitar enam kilo bulu setiap tahun.
Pemuda : Dan yang hitam?
Pakcik : Yang hitam pun sama...
Pemuda : Kenapa pakcik membezakan biri-biri pakcik yg putih dgn yg hitam, padahal jawapan semuanya sama aje?
Pakcik : Mestilah...sebab biri-biri yang putih itu pakcik yang punye.
Pemuda : Ooo, gitu ke...abis tu yang hitam tu sapa punye?
Pakcik : Yang hitam pun sama....
Pemuda : Arghhh... tensionyaaa..

Sedikit ilmu....

Berdasarkan radio IKIM (91.50 FM), Ustaz Zawawi bercerita tentang sunnah Rasulallah S.A.W.
Antaranya tentang bab memberi salam.
Baginda memberi salam dgn lafaz "assalamualaikum" dan menjawab salam
dari para sahabat dgn salam yg penuh "waalaikumussalam warahmatulallahhi wabarakatuh"

Memberi salam - "assalamualaikum"
Menjawab salam - "waalaikumussalam warahmatulallah hi wabarakatuh"

Apabila berkirim salam pada orang lain, hendaklah kita berkata (Contoh) "Kirim salam assalamualaikum pada ZIZAH ye". Bukannya : "Kirim salam kat ZIZAH ye"

Dan bukannya " Kirim salam maut" - statement ini adalah berdosa, walaupun sekadar gurauan!

Semoga ada manfaat.

"Akum = Avde Kokhavim U Mazzalot"
Maksud singkatan " A'kum"

Untuk renungan bersama :


Janganlah kita menggantikan perkataan
"Assalamualaikum" dengan "A'kum" dalam sms atau apa sekalipun melalui tulisan.
Jika perkataan Assalamualaikum itu panjang, maka hendaklah kita ganti dengan perkataan
"As Salam" iaitu sama makna dengan Assalamualaikum.
Sesama lah kita memberitahu member-member yang selalu sangat guna
shortform A'kum dalam sms ataupun email. Perkataan 'AKUM' adalah gelaran untuk orang-orang Yahudi terhadap orang-orang bukan yahudi yang bermaksud 'BINATANG' dalam Bahasa Ibrani.

Ia singkatan daripada perkataan 'Avde Kokhavim U Mazzalot' yang
bermaksud 'HAMBA-HAMBA BINATANG DAN ORANG-ORANG SESAT '.
Mulai sekarang jika ada orang hantar shortform "A'kum", kita ingatkan
dia guna "As Salam" kerana salam ialah dari perkataan Assalamualaikum.
Semoga ada manfaatnya..

Jul 7, 2010

bosan....



bOsAn...
bOsAn...bOsAn...bOsAn...bOsAn...
bOsAn...bOsAn...bOsAn...bOsAn...
bOsAn...bOsAn...bOsAn...
bOsAn...bOsAn...bOsAn...bOsAn...
bOsAn...bOsAn...bOsAn...bOsAn...bOsAn...